![]() |
| Jerome becomes a genius |
1. Imaginasikan!
“Sesuatu yang tidak logis bisa menjadi logis dengan bantuan imaginasi kreatif.”
Orang yahudi memiliki bakat untuk hidup hanya dengan ide-ide imajinatif semata, seakan-akan ide itulah fakta nyata yang sebenarnya.
Prinsip imaginasi ramalan: wujudkan yang tidak mungkin dengan cara-cara yang mungkin.
“Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all we now know and understand, while imagination embraces the entire world, and all there ever will be to know and understand.”
- Albert Einstein
Dengan kata lain, dilihat dari kenyataannnya, ketika dahulu kala bangsa ini hanya berjumlahkan satu suku kecil hingga mereka bisa beradaptasi dimanapun dan kapanpun sampai sekarang menjadi bangsa yang besar. Semua ini tidak akan mudah dicapai tanpa imaginasi gila dari seorang Theodor Herzel yang menginginkan sebuah Negara dimana semua bangsa Yahudi dapat hidup damai, bebas, dan dapat mengatur urusan mereka sendiri selama mereka merasa cocok. Benar-benar ide yang gila, yang dimana kala itu dia berkeinginan untuk mendirikan sebuah di tengah-tengah orang Arab dan tandus.
Disitulah letak inti dari prinsip imajinasi ini sendiri, fakta terbentuknya Negara Israel adalah karena mereka mendukung ide bahwa imaginasi lebih kuat dari kenyataan. Kita pun bisa melakukan hal yang jauh melebihi semua kenyataan jika kita dapat membayangkan kenyataan yang berbeda, menanggalkan semua logika dan kesempatan, maka bisa jadi kau dapat mewujudkan kenyataan itu. IMAGINASI
2. Mengembara
“Kecerdasan orang yahudi – entah bagaimana – berkaitan dengan naluri bertahan, sebuah naluri diantara hal lainnnya yang memungkinkan seseorang untuk memperhatikan setiap detail.”
“The world is a book, and those who do not travel read only a page.”
― St. Augustine
Bangsa
Yahudi yang dahulu nya selalu merasa tidak aman karena dikejar-kejar dan tidak diterima di beberapa Negara, bahkan juga dibantai. Mewajibkan mereka untuk menjadi tikus pengembara yang siap kapan saja mereka diusir dari tempat mereka singgah sementara itu. Pengalaman-pengalaman pahit itu memberikan mereka pelajaran, yaitu prinsip ketidak-nyamanan. Mereka merasa ditakdirkan untuk selalu merasa tidak nyaman; tak ada kenyamanan, tak ada keamanan financial.
Siapapun orang yang dapat menyesuaikan diri terhadap penderitaan-penderitaan emosional akan menjadi lebih waspada dan penuh perhatian terhadap lingkungannya, sebagaimana yang dilakukan oleh tikus terhadap kucing rumah. Secara umum, untuk mengembangkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan dan sukses dalam hidup, maka anda jangan pernah merasa puas atau merasa sudah mencapai kenyamanan dan keamanan finasial.
Eksperimen- eksperimen dilakukan pada tikus dilaboratorium menunjukan bahwa ada perbedaan menarik antara tikus yang menghabiskan sepanjang hidupnya di kandang yang sama dengan tikus-tikus yang terus-menerus berpindah tempat.
Tikus yang mengembara terus-menerus menemui lingkungan-lingkungan yang kaya, artinya, ransangan yang beragam dal selalu berubah-ubah:mainan, penghasil suara, cahaya, bau-bauan, dan lain-lain. Hal ini membuat tikus pengembara memiliki kecerdasan yang lebih tinggi. Analisi lebih jauh setelah mereka mati mengungkapkan bahwa otak tikus pengembara lebih berkebang dalam beberapa hal. Bagian korteks otak, dan jumlah enzim-enzim diotak.
Prinsip bertahan hidup: jangan pernah merasa nyaman, teruslah mengembara secara fisik dan mental, agar mengalami dunia-dunia yang lain.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar